Mitos Tentang SEO yang Perlu Anda Ketahui

by Danang Widiatmoko on Jan 07 2022

Seorang bertanya terkait SEO, “Apakah saya bisa menaikan traffic dengan iklan saja?”. Kemudian seorang yang ahli dalam SEO menjawab, “Darimana Anda mendapat mitos seperti itu?”.

SEO menjadi hal yang lumrah bagi para pengguna media digital, terutama dari para pembisnis yang sedang melebarkan sayapnya di dunia digital. Namun faktanya masih banyak teknik SEO yang sering di salahpahami. Masalahnya, jika informasi itu benar tidak masalah, tapi yang beredar adalah sebuah mitos belaka!

Mengapa bisa muncul mitos-mitos terkait SEO? Hal ini muncul dikarekanan orang yang baru terjun ke dunia digital biasanya menyepelekan teknik SEO atau mungkin mendapat informasi yang salah dari para marketer.

Mereka berharap kalau SEO yang mereka terapkan akan segera mendapatkan hasil, padahal kenyataanya untuk mendapatkan traffic dari SEO membutuhkan waktu yang cukup lama. Mitos biasanya berkembang dari para marketer sebuah konten, di mana terkadang mereka melebih-lebihkan malah jadi salah informasi. Oleh karena itu, mari kita simak 8 mitos terkait SEO ini!

Konten Duplikat akan Kena Penalti

Seringkali Anda melihat kesamaan konten di satu website dan website lainnya. Kebanyakan juga masuk ke jajaran atas mesin pencarian. Pertanyaanya, apakah melakukan duplikat konten akan berdampak pada blog atau website Anda?

Sebelum menjawab, Anda harus paham dulu ada perbedaan antara filter dari algoritma dan manual. Manual artinya dilakukan oleh manusia bukan otomatis dari Google, di mana website Anda bisa benar-benar dihapus, biasanya yang ditindak manual adalah konten yang berbayar. Namun, lebih banyak yang menggunakan algortima, dampaknya, website Anda akan ada di peringkat yang baik karena keywordnya relevan.

Disimpulkan, kena penalti hanyalah sebuah mitos. Walaupun begitu, ini akan menimbulkan masalah lain, seperti masalah hak cipta. Jadi, lebih baik terapkan SEO yang baik daripada menduplikasi konten.

Semakin Panjang Konten, Semakin baik.

Pernah dengar pernyataan ini? Apakah pernah Anda terapkan juga dan apa hasilnya? Tidak menjamin bukan?

Telah banyak penelitian tentang pernyataan ini, faktanya jumlah kata website peringkat teratas rata-rata tidak lebih dari 1.450 kata. Apakah artinya website akan masuk ke peringkat teratas jika menggunakan 1.500 kata saja? Tidak. Bukan itu point utama penelitian ini. Kebetulan saja halaman peringkat teratas tersebut memiliki lebih banyak kata dari peringkat lainnya, tapi bukan itu faktor utama penentu sebuah peringkat.

John Muelle (analis Tren Google Webmaster) mengatakan beberapa kalimat yang menyatakan bahwa pada intinya pernyataan tersebut hanyalah mitos belaka.

Peringkat Akan Naik Dengan Iklan PCC

Para professional SEO sudah sering membantah pernyataan ini. Mitos ini diawali dengan “katanya” Google lebih menyukai situs website yang menghabiskan uang dengan PCC (pay per click). Faktanya, google memberikan peringkat berdasarkan pencarian organik, dan untuk PCC sendiri akan diberikan slot terpisah.

Website Baru Susah Masuk Peringkat, Karena Domainnya Masih Baru

Apakah “senioritas” bekerja pada SEO? Faktanya, ini hanyalah mitos belaka. Tidak ada istilah yang baru harus menunggu yang lama. Yang benar adalah, SEO yang baik akan memberikan peringkat yang baik juga pada website Anda.

Tahun 2019 lalu, John Mueller mengatakan dalam sebuah tweet yang dia berikan sebagai balasan, “No, domain age helps nothing”. Maka dipastikan, pernyataan tersebut hanyalah mitos.

Data Google Analytics Digunakan untuk Menilai Peringkat

Setelah mendengar pernyataan ini, biasanya para pemilik website atau blog langsung mempelajari laporan data Google Analytics mereka. Mereka menilai, bahwa situsnya tidak mungkin bisa masuk

peringkat karena ada data yang menunjukan bahwa jumlah kunjungan terlalu sedikit, atau grafik mereka yang terlalu tinggi.

Faktanya, Google menyanggah pernyataan tersebut. Secara logika, sulit mengontrol jika Google menggunakan data dari Google Analytics. Ada ribuan situs yang harus mereka kontrol dan tentunya mereka tidak bisa memfilter mana yang bot atau bukan. Sehingga, rasanya sangat sulit jika ini adalah sebuah fakta.

Sebuah tweet dari Gary Ilyes, seorang dari google mengatakan bahwa Google tidak menggunakan apa pun dari Google Analytics di algoritmanya. Artinya, pernyataan ini hanyalah mitos belaka.

Butuh Waktu 3 Bulan Sampai SEO Anda Bekerja

“Perjalanan SEO Anda akan terlihat setelah 3 bulan lamanya,” kata seorang marketer. Apakah betul faktanya begitu?

Ada janji-janji yang biasa dikatakan oleh bos kepada kliennya mengenai jangka waktu SEO yang baik. Betul memang, butuh waktu untuk mendapatkan SEO yang baik, tapi apakah itu pasti 3 bulan? Baiknya, Anda harus memantau perkembangan website atau blog Anda secara berkala sehingga bisa melihat berapa lama SEO Anda bekerja.

Google sendiri menerapkan banyak algoritma supaya website Anda bisa ada di posisi teratas, mulai dari algoritma proses bot mesin pencarian juga memantau website pesaing. Ini artinya, memang butuh waktu sampai SEO bisa memunculkan website Anda di halaman teratas pencarian. Tapi, bukan berarti sebelum 3 bulan SEO Anda tidak bekerja sama sekali.

Ini kembali lagi jenis konten apa yang Anda buat, jika tingkat pesaingnya rendah maka kemungkinan SEO akan bekerja dengan cepat. Berdasarkan sebuah studi oleh Ahrefs, sebanyak 2 juta kata kunci yang mereka analisis di peringkat halaman pertama memiliki masa waktu sebanyak 650 hari. Disini dibuktikan bahwa website baru sangat berjuang untuk masuk ke peringkat teratas.

Maka berdasarkan banyaknya faktor tersebut, SEO tidak hanya bekerja selama 3 bulan lamanya. Pernyataan ini hanyalah mitos belaka.

Google Sandbox membuat Peringkat Website Baru tidak Bisa naik

Pernyataan tersebut masih diperdebatkan oleh para professional SEO. Mengapa? Google Sandbox sendiri adalah sebuah fitur filter pencarian untuk memberantas spam. Jika blog atau website Anda terkena Google Sandbox, maka dipastikan artikel Anda tidak akan muncul meskipun sempat masuk ke mesin pencarian

Ini sangat merugikan para pemilik blog atau website. Apakah SEO yang menggunakan keyword akan masuk kedalam Google Sandbox? Dikatakan oleh professional SEO yang sudah bekerja selama bertahun-tahun, bahwa gagasan GS ini perlu diterapkan sekaligus perlu dikurangi. Tapi tahukan Anda, bahwa Google dalam sebuah Tweet mengatakan, “There is no sandbox”

Google Sandbox adalah sebuah mitos. Tapi, untuk berjaga-jaga kurangi spaming dengan mengoptimalkan SEO (on page dan off page), tentunya harus sesuai dengan konten yang Anda usung.

Backlinks menjadi point utamanya

Backlinks adalah tautan yang ada di halaman website Anda yang bisa mengarahkan ke halaman atau situs lain. Banyak yang mengatakan, point dari SEO ada di backlinks. Mengapa? Ternyata backlinks hanya diberikan pada situs yang sudah memiliki kepercayaan dari audiensnya. Pernyataan ini muncul berlandaskan fakta tersebut.

Para ahli SEO mengakui bahwa backlinks menjadi salah satu taktik penting yang bisa mempengaruhi peringkat website Anda. Hanya menjadi salah satunya. Faktanya, backlinks bisa efektif di jangka waktu tertentu saja. Apalagi sekarang Google yang terus membuat perubahan algoritma untuk menghargai website yang memiliki kualitas tingi yang lebih relevan.

Kesimpulannya, backlinks akan bekerja dengan baik jika diiringi dengan pengoptimalan SEO yang lainnya. Maka dari itu, bisa dipastikan Backlink bukan satu-satunya yang menjadi faktor utama dalam peringkat SEO.

Masih banyak mitos lainnya yang berkaitan dengan SEO. Anda takut informasi yang didapatkan hanyalah mitos? Ada beberapa cara supaya Anda bisa terhindar dari informasi mitos lainnya. Salah satunya dengan uji coba sendiri apakah informasi itu benar atau tidak.

SEO yang berkualitas bisa didapatkan dengan teknik-teknik hasil uji coba Anda sendiri. Jadi jangan pernah takut kalau Anda mendapat informasi yang menguntungkan, coba saran-saran yang diberikan oleh beberapa ahli SEO, hingga Anda mengetahui apakah informasi tersebut mitos atau fakta.